Pernah ada sebuah ruang kecil, bukan di sebuah rumah, bukan pula di sebuah kafe, tapi di layar ponsel, bernama grup WhatsApp.
Di sana, tawa dan cerita mengalir tanpa henti. Walaupun Kita tak pernah bertemu, tapi hangatnya persahabatan seolah jarak itu tak pernah ada.
Tahun-tahun berlalu… Aku keluar sejenak, berjanji akan kembali, namun waktu tak memberiku kesempatan. Satu per satu pesan berhenti, satu per satu nama perlahan memudar.
Kini, 2025, aku mencari kalian di lorong-lorong dunia maya, namun yang kutemukan hanyalah sunyi. Grup Telegram yang masih tersisa pun telah lama tidur,
menyisakan hanya beberapa wajah asing dan satu nama yang jarang menyapa.
Rindu ini bukan hanya pada orang-orangnya, tetapi pada masa itu sendiri—
masa saat hati ini merasa hangat, saat dunia terasa lebih dekat, saat “selamat pagi” sederhana bisa membuatku tersenyum sepanjang hari.
Kalian mungkin tak lagi mengingatku, atau mungkin sedang sibuk dengan kehidupan masing-masing. Tapi ketahuilah, di suatu tempat, ada aku—
yang menyimpan kalian di dalam doa dan kenangan.
Karena meski kita tak pernah bertatap muka, kalian pernah menjadi rumah.
Main Page